Penelitian Sederhana Gambaran Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Makanan Di RSUD Dr. Moewardi
PENELITIAN
SEDERHANA
GAMBARAN KEPUASAN PASIEN
TERHADAP PELAYANAN MAKANAN DI RSUD Dr. MOEWARDI
Disusun
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Praktik Kerja
Lapangan (PKL) Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan di Instalasi Gizi RSUD Dr. Moewardi
Disusun oleh :
Readytha Lismania
|
16120084
|
Febri Dwisinta
|
16120105
|
PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2020
HALAMAN
PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN SEDERHANA
GAMBARAN
KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN MAKANAN DI RSUD Dr. MOEWARDI
Disusun oleh :
Readytha
Lismania
|
16120084
|
Febri
Dwisinta
|
16120105
|
Diterima dan disahkan pada tanggal
...................2020
Mengetahui,
|
|
|
|
KATA
PENGANTAR
Puji dan
syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Sederhana Gambaran
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Makanan Di RSUD Dr. Moewardi.
Penyusun
menyadari dalam penyusunan laporan ini banyak mendapat bimbingan, dukungan, dan
saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penyusun mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada :
- Prof. Dr. dr.
Santoso, MS., Sp.Ok Selaku
Rektor Universitas Respati Yogyakarta.
- Mohamad Judha, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.
- Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc. Selaku
Kepala Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati
Yogyakarta.
- Umi Mahmudah, S.Gz., M.Gizi. Selaku Dosen
Supervisor RSUD Dr. Moewardi.
- Eny
Kuswantini, S.SiT, RD. Selaku kepala instalasi gizi di RSUD Dr. Moewardi.
- Ahmad
Farudin, SKM., M.Si Selaku Pembimbing penelitian sederhana di RSUD Dr.
Moewardi.
- Teman-teman kelompok PKL Kepaniteraan Gizi
Klinik 1 dan semua pihak yang terlibat pada penyelenggaraan makanan di RSUD
Dr. MOEWARDI yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Penyusun
menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu sangat
dibutuhkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan. Akhir
kata, semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan Program Studi
Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta serta bagi RSUD Dr.
Moewardi.
Surakarta,
23 Februari 2020
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN
PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA
PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR
ISI.................................................................................................... v
BAB
I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A.
Latar
Belakang..................................................................................... 1
B.
Tujuan
Penelitian................................................................................. 3
C.
Manfaat
Penelitian............................................................................... 3
BAB
II METODE PENELITIAN.................................................................... 4
A.
Jenis dan
Rancangan Penelitian.......................................................... 4
B.
Waktu dan
Lokasi Penelitian............................................................... 4
C.
Populasi
dan Sampel Penelitian........................................................... 4
D.
Definisi
Operasional............................................................................ 5
E.
Jenis Data
dan Pengumpulan Data...................................................... 5
F.
Instrumen
Penelitian............................................................................ 6
G.
Cara
Analisis Data............................................................................... 6
BAB
III HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 7
A.
Karakteristik
Responden...................................................................... 7
B.
Kepuasan
Pelayanan Secara Umum.................................................... 7
C.
Kepuasan
Pelayanan Pada Pasien Kelas I........................................... 9
D.
Kepuasan
Pelayanan Pada Pasien Kelas II........................................ 11
E.
Kepuasan
Pelayanan Pada Pasien Kelas III....................................... 14
BAB
IV PENUTUP....................................................................................... 16
A.
Kesimpulan........................................................................................ 16
B.
Saran.................................................................................................. 17
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada era
globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah sakit dan unit
kesehatan. Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
memenuhi standar pelayanan yang optimal. Hal tersebut sebagai akuntabilitas
rumah sakit supaya mampu bersaing dengan rumah sakit lainnya. Rumah sakit adalah
bentuk organisasi pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif, mencakup
aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, serta sebagai pusat
rujukan kesehatan masyarakat.
Rumah sakit
dinyatakan berhasil, tidak hanya pada kelengkapan fasilitas yang diunggulkan,
melainkan juga sikap dan layanan sumber daya manusia merupakan elemen yang
berpengaruh signifikan terhadap pelayanan yang dihasilkan dan dipersepsikan
pasien. Bila elemen tersebut diabaikan maka dalam dalam waktu yang tidak lama,
rumah sakit akan kehilangan banyak pasien dan dijauhi oleh calon pasien. Pasien
akan beralih ke Rumah sakit lainnya yang memenuhi harapan pasien, hal tersebut
dikarenakan pasien merupakan asset yang sangat berharga dalam mengembangkan
industri rumah sakit.
Pelayanan rawat
inap merupakan pelayanan medis yang utama di rumah sakit dan merupakan tempat untuk
interaksi antara pasien dan rumah sakit berlangsung dalam waktu yang lama.
Pelayanan rawat inap melibatkan pasien, dokter dan perawat dalam hubungan yang
sensitif yang menyangkut kepuasan pasien, mutu pelayanan dan citra rumah sakit
(Goodler, 1996). Berbagai kegiatan yang terkait dengan pelayanan rawat inap di
rumah sakit yaitu : penerimaan pasien,
pelayanan medik (dokter), pelayanan perawatan oleh perawat, pelayanan penunjang
medik, pelayanan obat, pelayanan makan, serta administrasi keuangan.
Di Rumah
sakit, salah satu sumber daya yang paling menyumbang sebagai pendukung kepuasan
kepada pasien adalah pelayanan makanan. Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan
yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan
pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme
tubuh. Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan,
kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan dan minuman
(UU RI No. 7 Tahun 1996). Kramer danTwigg (1983) menyatakan bahwa mutu merupakan
gabungan atribut produk yang dinilai secara organoleptik (warna, tekstur, rasa dan
bau). Hal ini digunakan konsumen untuk memilih produk secara total.
Karakteristik mutu bahan pangan diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu :
(1) karakteristik fisik/tampak, meliputi penampilan yaitu warna, ukuran, bentuk
dan cacat fisik; kinestika yaitu tekstur, kekentalan dan konsistensi; flavor
yaitu sensasi dari kombinasi bau dan cicip, dan (2) karakteristik tersembunyi,
yaitu nilai gizi dan keamanan mikrobiologis.
Kepuasan
pasien tergantung pada kualitas pelayanan. Pelayanan adalah semua upaya yang
dilakukan karyawan untuk memenuhi keinginan pelanggannya dengan jasa yang akan
diberikan. Suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien, ditentukan oleh
kenyataan apakah jasa yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan pasien, dengan
menggunakan persepsi pasien tentang pelayanan yang diterima (memuaskan atau
mengecewakan). Komponen penting dalam kesuksesan penyelenggaraan makanan rumah
sakit adalah berorientasi pada kepuasan pasien. Kepuasan pasien terhadap
penyelenggaraan makanan dapat diidentifikasi dari persepsi pasien terhadap
produk dan persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan (Hartwell, 2006). Tujuan
dari pelayanan makanan adalah menyediakan makanan yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhan gizi, biaya, keamanan, dan daya terima pasien untuk mencapai
status gizi yang optimal. Kepuasan pasien dikaitkan dengan pelayanan makanan di
rumah sakit dapat ditentukan dengan beberapa indikator diantaranya variasi menu
makanan, cara penyajian makanan, ketepatan waktu menghidangkan makanan, keadaan
alat makan, waktu makan, kebersihan makanan yang dihidangkan, sikap dan perilaku
petugas yang menghidangkan makanan (Suryawati C, dkk, 2006).
Berdasarkan latar
belakang di atas, didukung dengan keberadaan bahan maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan
biasa kelas I, II dan III di RSUD Dr. Moewardi.
B.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Makanan
Biasa Kelas I, II dan III Di RSUD Dr. Moewardi
2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk mengetahui gambaran kepuasan pelayanan makanan pada pasien kelas I di RSUD Dr. Moewardi.
b.
Untuk mengetahui gambaran kepuasan pelayanan makanan pada pasien kelas II di RSUD Dr. Moewardi.
c.
Untuk mengetahui gambaran kepuasan pelayanan makanan pada pasien kelasIII di RSUD Dr. Moewardi.
C. Manfaat
Penelitian
1. Bagi Instalasi Gizi RSUD Dr. Moewardi
Sebagai dasar
dan tahap awal melakukan evaluasi secara berkala mengenai penilaian kualitas
pelayanan yang dilakukan oleh instalasi gizi.
2. Bagi Peneliti
Menambah
wawasan mengenai kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan di RSUD Dr.
Moewardi.
BAB II
METODE
PENELITIAN
A. Jenis
dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif yaitu penelitian untuk mengetahui tentang gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan
biasa kelas I, II dan III di RSUD Dr. Moewardi dengan menggunakan angket. Jenis rancangan pada penelitian ini adalah Observasional.
B. Waktu
dan Lokasi Penelitian
1.
Waktu Penelitian
Penelitian
dilaksanakan pada tanggal 4 sampai 5 Maret 2020.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi
Penelitian adalah bangsal rawat inap
kelas I, II dan III di RSUD Dr. Moewardi.
C. Populasi
dan Sampel Penelitian
1.
Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek yang mempunyai
karakteristik tertentu yang sesuai dengan penelitian. Populasi dalam penelitian
ini adalah pasien yang telah mendapatkan pelayanan makanan di Instalasi Rawat
Inap.
2.
Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah pasien rawat inap kelas I, II dan III RSUD Dr. Moewardi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu :
a.
Kriteria
Inklusi
1)
Pasien
rawat inap minimal 3 hari/lebih
2)
Tidak
menderita penyakit jiwa atau dalam perawatan intensif
3)
Pasien
kelas perawatan kelas 1, kelas 2 dan kelas 3
4)
Pasien
dengan menu diet biasa (Nasi/Lunak)
b.
Kriteria
Eksklusi
1)
Pasien
meninggal dunia
2)
Pasien
keluar
Penelitian ini menggunakan metode accidental sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel dengan mengambil sampel secara bebas, dimana peneliti dapat
mengambil orang yang ditemui sebagai sampel penelitian, dengan catatan orang
tersebut memenuhi kriteria sampel penelitian. Pencarian responden penelitian
dilakukan dengan cara mendatangi bangsal-bangsal rawat inap kelas I, II, dan
III.
D.
Definisi Operasional
Variabel
yang digunakan yaitu kepuasan pasien. Cara ukur yang digunakan yaitu wawancara langsung
kepada pasien/ keluarga pasien. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner
kepuasan pasien.
Parameter:
1 = Kurang Puas
2 = Puas
3 = Sangat Puas
Skala : Ordinal
E. Jenis
Data dan Pengumpulan Data
1.
Jenis Data
Jenis
data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer yang diperoleh secara
langsung oleh peneliti. Data primer meliputi : Data kepuasan pasien.
2.
Pengumpulan
Data
Data
kepuasan pasien diperoleh dari hasil wawancara kepada pasien secara langsung
dengan mengisi kuesioner kepuasan terhadap pelayanan gizi pasien rawat inap
RSUD Dr. Moewardi.
F. Instrumen
Penelitian
Instrumen dalam penelitian
ini meliputi kuesioner kepuasan pelayanan gizi RSUD Dr. Moewardi.
G. Cara
Analisis Data
Analisis data yang digunakan yaitu analisis
univariat, yang berfungsi memberikan gambaran karakteristik populasi dan
penyajian hasil deskriptif melalui frekuensi dan distribusi dari variabel bebas
dan variabel terikat.
BAB III
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Karakteristik
Responden
Berdasarkan
tabel dibawah ini, dari karakteristik umur responden penelitian terbanyak
adalah kelompok dewasa, yaitu sebesar 83,33%. Sedangkan untuk karakteristik
jenis kelamin responden penelitian ini terdiri dari responden perempuan
terbanyak yaitu 63,33%. Karakteristik kelas perawatan responden yang paling
banyak adalah kelas 3 yaitu 50% dengan lama perawatan paling banyak adalah
dirawat inap dari 3 hari hingga 9 hari yaitu 90%.
Tabel
3.1 Distribusi frekuensi (f) dan persentase (%) karakteristik responden
berdasarkan umur, jenis kelamin, kelas perawatan, dan lama perawatan
Karakteristik
|
f
|
%
|
Umur
:
-
Anak
-
Dewasa
-
Lansia
|
5
50
5
|
|
Jenis
Kelamin :
-
Laki-laki
-
Perempuan
|
22
38
|
36,67
63,33
|
Kelas
Perawatan :
-
Kelas 1
-
Kelas 2
-
Kelas 3
|
17
13
30
|
|
Lama
Perawatan :
-
3-9 hari
-
>9
hari
|
54
6
|
90
10
|
B.
Kepuasan Pelayanan Secara Umum
Analisis ini
penulis lakukan untuk mengetahui data mengenai kepuasan pelayanan makanan
kepada pasien rawat inap kelas 1, 2 dan 3 di RSUD Dr. Moewardi, yang diperoleh
melalui penyebaran kuesioner sebanyak 15 item dalam bentuk pertanyaan kepada 60
orang yang dijadikan responden penelitian. Data hasil penyebaran angket
tersebut dikualifikasikan dengan menggunakan skala likert. Jawaban Sangat Puas=3, Puas=2, Kurang Puas=1, untuk
jawaban positif.
1. Cita
Rasa Makanan
Gambar
3.1 Rasa Makanan Pokok
Berdasarkan
grafik diatas mengenai rasa makanan pokok di dapat hasil bahwa terdapat 1 orang
(1%) yang merasa sangat puas, terdapat 55 orang (92%) merasa puas dan 4 orang
(7%) merasa kurang puas dengan rasa makanan pokok yang disajikan oleh Instalasi
Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
Gambar
3.2 Rasa Lauk Hewani
Berdasarkan
grafik diatas mengenai rasa lauk hewani di dapat hasil bahwa terdapat 1 orang
(1%) yang merasa sangat puas, terdapat 55 orang (92%) merasa puas dan 4 orang
(7%) merasa kurang puas dengan rasa lauk hewani yang disajikan oleh Instalasi
Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
Gambar
3.3 Rasa Lauk Nabati
Berdasarkan
grafik diatas mengenai rasa lauk nabati di dapat hasil bahwa terdapat 1 orang
(2%) yang merasa sangat puas, terdapat 54 orang (90%) merasa puas dan 5 orang
(8%) merasa kurang puas dengan rasa lauk nabati yang disajikan oleh Instalasi
Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
Gambar
3.4 Rasa Sayur
Berdasarkan
grafik diatas mengenai rasa sayur di dapat hasil bahwa tidak ada orang (0%) yang
merasa sangat puas, terdapat 51 orang (85%) merasa puas dan 9 orang (15%) yang
merasa kurang puas dengan rasa sayur yang disajikan oleh Instalasi Gizi Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
2. Tekstur
Makanan
Gambar
3.5 Tekstur Makanan Pokok
Berdasarkan
grafik diatas mengenai tekstur makanan pokok di dapat hasil bahwa terdapat 2
orang (3%) yang merasa sangat puas, terdapat 52 orang (87%) merasa puas dan 6
orang (10%) merasa kurang puas dengan tekstur makanan pokok yang disajikan oleh
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
Gambar
3.6 Tekstur Lauk Hewani
Berdasarkan
grafik diatas mengenai tekstur lauk hewani di dapat hasil bahwa terdapat 1
orang (1%) yang merasa sangat puas, terdapat 55 orang (92%) merasa puas dan 4
orang (7%) merasa kurang puas dengan tekstur lauk hewani yang disajikan oleh
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
Gambar
3.7 Tekstur Lauk Nabati
Berdasarkan
grafik diatas mengenai tekstur lauk nabati di dapat hasil bahwa terdapat 1
orang (2%) yang merasa sangat puas, terdapat 56 orang (93%) merasa puas dan 3
orang (5%) merasa kurang puas dengan tekstur lauk nabati yang disajikan oleh
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
Gambar
3.8 Tekstur Sayur
Berdasarkan
grafik diatas mengenai tekstur sayur di dapat hasil bahwa terdapat 1 orang (2%)
yang merasa sangat puas, terdapat 54 orang (90%) merasa puas dan 5 orang (8%) merasa
kurang puas dengan tekstur sayur yang disajikan oleh Instalasi Gizi Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
3. Suhu
Makanan Saat Disajikan
Gambar
3.9 Suhu Makanan
Berdasarkan
grafik diatas mengenai suhu makanan saat disajikan di dapat hasil bahwa
terdapat 2 orang (3%) yang merasa sangat puas, terdapat 54 orang (90%) merasa
puas dan 4 orang (7%) merasa kurang puas dengan suhu makanan saat disajikan
oleh Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
4. Variasi
Menu
Gambar
3.10 Variasi Sayur
Berdasarkan
grafik diatas mengenai variasi sayur di dapat hasil bahwa terdapat 3 orang (5%)
yang merasa sangat puas, terdapat 55 orang (92%) merasa puas dan 2 orang (3%) merasa
kurang puas dengan variasi sayur yang disajikan oleh Instalasi Gizi Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
Gambar
3.11 Lauk Hewani
Berdasarkan
grafik diatas mengenai variasi lauk hewani di dapat hasil bahwa terdapat 3
orang (5%) yang merasa sangat puas, terdapat 55 orang (92%) merasa puas dan 2
orang (3%) merasa kurang puas dengan variasi lauk hewani yang disajikan oleh
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
Gambar
3.12 Lauk Nabati
Berdasarkan grafik
diatas mengenai variasi lauk nabati di dapat hasil bahwa terdapat 2 orang (3%)
yang merasa sangat puas, terdapat 56 orang (92%) merasa puas dan 2 orang (3%)
merasa kurang puas dengan variasi lauk nabati yang disajikan oleh Instalasi
Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
5. Kebersihan
Alat Makan
Gambar
3.13 Kebersihan Alat Makan
Berdasarkan
grafik diatas mengenai kebersihan alat makan di dapat hasil bahwa terdapat 11
orang (18%) yang merasa sangat puas, terdapat 48 orang (80%) merasa puas dan 1
orang (2%) merasa kurang puas dengan kebersihan alat makan yang disajikan oleh
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
6. Sikap
Petugas Pengantar Ramah dan Sopan
Gambar
3.14 Sikap Petugas
Berdasarkan
grafik diatas mengenai sikap petugas yang ramah dan sopan pengantar makanan di
dapat hasil bahwa terdapat 29 orang (49%) yang merasa sangat puas, terdapat 29
orang (49%) merasa puas dan 2 orang (2%) merasa kurang puas dengan sikap
petugas pengantar makanan yang ramah dan sopan di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Dr. Moewardi.
7. Kelengkapan
Alat Makan
Gambar
3.15 Kelengkapan Alat Makan
Berdasarkan
grafik diatas mengenai kelengkapan alat makan di dapat hasil bahwa terdapat 6
orang (10%) yang merasa sangat puas, terdapat 51 orang (85%) merasa puas dan 3
orang (5%) merasa kurang puas dengan kelengkapan alat makan yang disajikan oleh
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi.
C. Pembahasan
Kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan makanan
adalah sebagai indikator pertama dan merupakan salah satu bagian paling utama
dalam pelayanan rumah sakit karena disini terbentuk kesan pertama akan
pelayanan yang akan diterima kedepannya oleh pasien ataupun keluarga pasien.Dari
hasil analisis kuesioner kepuasan pelayanan makanan dengan 15 item pertanyaan
terhadap 60 orang pasien rawat inap kelas 1, 2 dan 3 di RSUD Dr. Moewardi dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Cita
rasa makanan
Pada item
pertanyaan cita rasa makanan dibagi menjadi beberapa indikator yaitu:
a.
Rasa
makanan pokok
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa 4 orang merasa kurang puas dengan
rasa makanan pokok yang disajikan, hal ini disebabkan karena berkurangnya
kepekaan indra pengecap yang disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi.
Kondisi kesehatan akan mempengaruhi seseorang dalam memilih makanan.
b.
Rasa lauk
hewani
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa 4 orang merasa kurang puas terhadap
rasa lauk hewani. Hal ini disebabkan karena lauk hewani yang diolahdi Instalasi
Gizi RSUD Dr. Moewardi tidak menggunakan penyedap rasa, sehingga bagi pasien
yang tidak terbiasa mengkonsumsi makanan dengan rasa yang lebih asin atau gurih
merasa kurang puas.
c.
Rasa lauk
nabati
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa 5 orang merasa kurang puas terhadap
rasa lauk nabati. Sama halnya dengan lauk hewani, lauk nabati yang diolah di
Instalasi Gizi RSUD Dr. Moewardi tidak menggunakan penyedap rasa, sehingga bagi
pasien yang tidak terbiasa mengkonsumsi makanan dengan rasa yang lebih asin
atau gurih merasa kurang puas.
d.
Rasa sayur
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa 9 orang merasa kurang puas terhadap
rasa sayur. Hal ini dikarenakan ada beberapa obat-obatan yang mempengaruhi gastrointestinal
pasien yang menyebabkan berkurangnya indra perasa pada lidah pasien atau
menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Sayur yang diolah di Instalasi Gizi RSUD
Dr. Moewardi tidak menggunakan penyedap rasa, sehingga bagi pasien yang tidak
terbiasa mengkonsumsi makanan dengan rasa yang lebih asin atau gurih merasa
kurang puas.
2. Tekstur
makanan
Pada item
pertanyaan tekstur makanan dibagi menjadi beberapa indikator yaitu:
a.
Tekstur
makanan pokok
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa 6 orang merasa kurang puas dengan
tekstur makanan pokok. Hal ini dikarenakan ada beberapa pasien yang tidak suka
dengan tekstur makanan yang terlalu lembek seperti bubur.
b.
Tekstur
lauk hewani
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa 4 orang merasa kurang puas dengan
tekstur lauk hewani. Pasien yang merasa kurang puas tersebut berpendapat bahwa
pada beberapa lauk hewani yang disajikan, misalnya yang berbahan dasar daging,
tekstur daging tersebut belum empuk dan masih agak keras.
c.
Tekstur
lauk nabati
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa 3 orang merasa kurang puas dengan
tekstur lauk nabati. Sama halnya dengan lauk hewani, lauk nabati yang diolah
terkadang teksturnya masih agak keras sehingga bagi pasien yang mengalami kesulitan
mengunyah akan kesulitan untuk mengonsumsi dan menghabiskan lauk hewani
tersebut.
d.
Tektur
sayur
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa 5 orang merasa kurang puas dengan
tekstur sayur. Pasien yang merasa kurang puas tersebut berpendapat bahwa pada
beberapa menu sayuran yang disajikan, ada beberapa sayur yang teksturnya masih
agak keras.
3. Suhu
makanan saat disajikan
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa hanya 4 orang merasa kurang puas
terhadap suhu makanan saat disajikan. Beberapa pasien berpendapat bahwa
kekurangtepatan waktu pemberian makanan kepada pasien, dimana makanan yang
harusnya disajikan benar-benar masih hangat tetapi pada saat sampai ke pasien
makana tersebut sudah kurang hangat.
4. Variasi
menu
Pada item pertanyaan
variasi menu makanan dibagi menjadi beberapa indikator yaitu:
a.
Variasi
sayur
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa hanya 2 orang yang merasa kurang
puas terhadap variasi sayur. Hal ini dikarenakan pada pasien tersebut tidak
terlalu menyukai sayur yang disajikan dan merasa bosan terhadap variasi menu
sayur yang disajikan.
b.
Variasi
lauk hewani
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa hanya 2 orang yang merasa kurang
puas terhadap variasi lauk hewani. Hal ini dikarenakan pada pasien tersebut
tidak terlalu menyukai menu lauk hewani yang disajikan dan merasa bosan
terhadap cara pengolahan lauk hewani yang disajikan.
c.
Variasi
lauk nabati
Berdasarkan hasil analisis grafik dapat
diketahui bahwa hanya 2 orang yang merasa kurang puas terhadap variasi lauk
nabati. Hal ini dikarenakan pada pasien tersebut tidak terlalu menyukai menu
lauk nabati yang disajikan dan merasa bosan terhadap cara pengolahan lauk
nabatiyang disajikan.
5. Kebersihan
alat makan
Kebersihan
makanan dan peralatannya merupakan bagian yang penting dan berpengaruh terhadap
kualitas makanan dan minuman. Alat makan yang tidak dicuci dengan bersih dapat
menyebabkan organisme atau bibit penyakit tertinggal dan akan berkembang biak
dan mencemari makanan. Makanan dan alat makan yang bersih akan mempengaruhi
seseorang untuk menggunakan alat makan tersebut dan menimbulkan perasaan aman
untuk mengonsumsi dan menggunakan alat tersebut (Nuryati, 2008).
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa hanya 1 orang yang merasa kurang
puas terhadap kebersihan alat makan yang ada di RSUD Dr. Moewardi. Menurut
pasien tersebut pernah mendapatkan alat makan yaitu sendok yang pencuciannya
masih kurang bersih.
6. Sikap
petugas pengantar ramah dan sopan
Sikap petugas
yang sopan dan ramah dapat mempengaruhi faktor psikologis pada pasien. Sikap
petugas dalam menyajikan makanan dapat menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan selera makan (Aula, 2011).Performa petugas berpengaruh terhadap
kepuasan pasien karena mempunyai proporsi pelayanan terbesar di rumah sakit
(Nafiah, 2011).
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa 2 orang yang merasa kurang puas
terhadap sikap petugas pengantar ramah dan sopan yang ada di RSUD Dr. Moewardi.
Menurut pasien tersebut ada beberapa petugas pengantar makanan yang kurang
ramah serta kurangnya rasa empati terhadap pasien.
7. Kelengkapan
alat makan
Berdasarkan
hasil analisis grafik dapat diketahui bahwa 3 orang yang merasa kurang puas
terhadap kelengkapan alat makan yang ada di RSUD Dr. Moewardi. Beberapa pasien
terkadang mengeluh karena alat makan yang diberikan kurang lengkap, seperti
tidak ada sendok ataupun garpu sehingga pasien merasa kesulitan pada saat
makan.
Kualitas
pelayanan makanan merupakan bagian yang sifatnya tangible atau produk nyata yang krusial dalam layanan, mengingat
bahwa di rumah sakit menawarkan jasa layanan dan produk secara bersamaan.
Pasien mendapatkan dua produk yang sifatnya intangible
yaitu layanan yang diberikan oleh pramusaji di rumah sakit tersebut dan juga mendapatkan
produk yang nyata yaitu makanan yang disajikan (Yuliantoro, 2010). Apabila
kualitas pelayanan makanan yang disajikan dengan baik, maka daya terima pasien
terhadap makanan yang disajikan dapat dilihat dari sisa makanan pasien yang
habis dimakan (Depkes, 2001).
Faktor utama
dalam kepusan pasien terletak pramusaji, pramusaji diharapkan dapat
berkomunikasi, baik dalam bersikap, menunjukkan ekspresi senyum. Hal ini
penting karena akan mempengaruhi pasien untuk menikmati makanan dan akhirnya
dapat menimbulkan rasa puaus yang dapat meningkatkan asupan makan agar pasien
mau menghabiskan makanannya (Nuryati, 2008).
Menurut
Istianto (2011), terdapat 5 dimensi yang mempengaruhi perasaan kepuasan pasien,
yaitu: mutu makanan, ketepatan waktu penyajian, reliabilitas pelayanan,
temperatur makanan serta sikap petugas penyaji makanan. Kepuasan terhadap
makanan yang disajikan dikatakan bermutu baik jika makanan tersebut mempunyai
cita rasa yang tinggi, penampilan, dan penyajian yang menarik sehinngga
mendorong pasien untuk menghabiskan makanan yang disajikan dan dapat
mempercepat proses penyembuhan sehingga sisa makanan pasien sedikit.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Total
sampel yang didapat adalah 60 sampel yang terdiri dari kelas I adalah 17
sampel, kelas II adalah 13 sampel dan kelas III sebanyak 30 sampel.
2.
Dari 60
sampel dan hasil perhitungan kuesioner kepuasan pelayanan makanan biasa kelas
I, II dan III di RSUD Dr. Moewardi yang dikualifikasikan dengan menggunakan skala likert dapat disimpulkan bahwa %
terbesar terdapat pada jawaban puas. Hal ini menunjukkan bahwa pasien merasa
puas terhadap pelayanan makanan dari Instalasi Gizi RSUD Dr. Moewardi.
3.
Cita rasa
suatu makanan mempengaruhi terjadinya sisa makanan karena cita rasa makanan
mempengaruhi selera makan pasien (Utari, 2009).
4.
Terdapat
beberapa faktor yang mendukung kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan yaitumutu
makanan, variasi menu, ketepatan waktu penyajian, suhu makanan,kebersihan alat
makan, kelengkapan alat makan, dan sikap petugas penyaji makanan.
B. Saran
1.
Perlu
diadakannya evaluasi kepuasan dan sisa makanan pada responden secara berkala,
sehingga instalasi gizi dapat memantau seberapa besar kepuasan responden
terhadap pelayanan makan yang diberikan dan pencapaian Standar Pelayanan
Minimal (SPM) untuk sisa makan pasien.
2.
Perlu
adanya variasi menu terutama untuk menu lauk hewani sehingga dapat menurunkan
persentase sisa makanan untuk lauk hewani.
3.
Perlu
adanya variasi cara pengolahan lauk hewani dan lauk nabati sehingga pasien
tidak merasa bosan.
DAFTAR
PUSTAKA
Alzubaidy, Abdul. 2008. Hubungan
Tingkat Kepuasan dengan Sisa Makanan Biasa pada Pasien Rawat Inap di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Fakfak. Skripsi. Universitas Gajah Mada.
Goodler. 1996. Quality in Health
Care. Jakarta: Makalah pada Konggres PERSI ke VII tanggal 25-28 November 1996.
Hartwell, H.J., Edwarts, J.S.A,
Symonds. 2006. Food Service in Hospital: Development of a Theoretical Modedl
Foe Ptient Experience And Satisfaction Using on Hospital in the UK National
Health Service as a Case Study. Journal of Food Service. 2006:17, p.226-238.
Indonesia. Undang-undang Pangan.
UU No.7 tahun 1996.
Kramer dan Twigg. 1983. Mutu
Produk Secara Organoleptik Diterjemahkan Oleh Adiano. Universitas Indonesia
Press. Jakarta.
Suryawati, C., dkk. 2006.
Penyusunan Indikator Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit di Provinsi Jawa
Tengah. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.
Komentar